Palembang
History - Bukit Siguntang merupakan tempat yang dianggap suci
dan penuh kharisma sejak abad 14-17. Di tempat ini terdapat makam para tokoh
keturunan Kerajaan Srwijaya. Tidak heran jika kawasan Bukit Siguntang menjadi
salah satu destinasi wisata sejarah, terutama mengenai sejarah Kerajaan
Sriwijaya yang pernah menjadi pusat kegiatan Agama Buddha di Nusantara.
Bukit yang berada pada ketinggian sekitar 27 meter di atas permukaan laut dengan luas sekitar 12,8 hektar ini berlokasi di Jalan Srijaya Negara, Keluruhan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. pada masa kolonial Belanda, Bukit Siguntang dianggap sebagai tempat yang paling indah di Palembang. Di bukit ini terdapat 7 makam keturunan Kerajaan Sriwijaya, antara lain :
Bukit yang berada pada ketinggian sekitar 27 meter di atas permukaan laut dengan luas sekitar 12,8 hektar ini berlokasi di Jalan Srijaya Negara, Keluruhan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. pada masa kolonial Belanda, Bukit Siguntang dianggap sebagai tempat yang paling indah di Palembang. Di bukit ini terdapat 7 makam keturunan Kerajaan Sriwijaya, antara lain :
1. Radja Sigentar Alam, nama aslinya adalah Iskandar
Zulkarnain Alamsyah yang berasal dari Kerajaan Mataram. Menurut kabar
dari narasumber, Nyai Bukit Siguntang (Juru Kunci Bukit Siguntang) Radja Sigentar
Alam pertama kali ke Palembang membawa 3 kapal yang berbendera Lancar Kuning
namun saat dalam perjalanan kapal-kapal tersebut karam. Dari semua kapal
yang karam tersebut ada satu kapal yang membawa Radja Sigentar Alam terdampar
di Bukit Siguntang sedangkan kapal yang lain hancur di lautan dan ada pula yang
hancur kemudian terseret di situs Karang Anyar. Ada cerita unik dari
kisah Radja Sigentar Alam yang dahulu saat masa jayanya dapat menaklukan hampir
seluruh Sumatera hingga ke negeri tetangga Johor dan Malaka di Malaysia yaitu
tentang lagu Layar Di Malam Hari yang sering didendangkan di atas kapal ketika
Beliau beserta pasukannya sedang berlayar yang hingga saat ini masih sering
dinyayikan di daerah Medan, Johor dan Malaka.
2. Putri Kembang Dadar, nama aslinya adalah Putri Bunga Melur. Percaya atau tidak karena kecantikannya Putri Kembang Dadar diceritakan bukan berasal dari bumi melainkan berasal dari Kayangan (langit).
3. Putri Rambut Selako, rambut Selako artinya rambut yang keemas-emasan mungkin karena ada keturunan barat. Nama aslinya sendiri adalah Putri Damar Kencana Wungsu yang menurut cerita berasal dari Keraton Yogyakarta anak dari Prabu Prawijaya.
4. Panglima Batu Api. Beliau adalah seorang ulama yang berasal dari Jeddah (Arab Saudi) yang datang ke tanah melayu untuk berkelana dan menyiarkan agama Islam.
5. Panglima Bagus Kuning, berasal dari Mataram yang datang ke Lembang (Palembang) untuk mengawal Radja Sigentar Alam.
6. Panglima Bagus Karang, berasal dari Mataram yang datang ke Lembang (Palembang) bersama Panglima Bagus Kuning untuk mengawal Radja Sigentar Alam.
7. Tuan Djunjungan, beliau juga merupakan ulama dari Arab yang datang ke tanah melayu (Swarnadwipa) untuk berkelana sambil menyiarkan agama Islam.
2. Putri Kembang Dadar, nama aslinya adalah Putri Bunga Melur. Percaya atau tidak karena kecantikannya Putri Kembang Dadar diceritakan bukan berasal dari bumi melainkan berasal dari Kayangan (langit).
3. Putri Rambut Selako, rambut Selako artinya rambut yang keemas-emasan mungkin karena ada keturunan barat. Nama aslinya sendiri adalah Putri Damar Kencana Wungsu yang menurut cerita berasal dari Keraton Yogyakarta anak dari Prabu Prawijaya.
4. Panglima Batu Api. Beliau adalah seorang ulama yang berasal dari Jeddah (Arab Saudi) yang datang ke tanah melayu untuk berkelana dan menyiarkan agama Islam.
5. Panglima Bagus Kuning, berasal dari Mataram yang datang ke Lembang (Palembang) untuk mengawal Radja Sigentar Alam.
6. Panglima Bagus Karang, berasal dari Mataram yang datang ke Lembang (Palembang) bersama Panglima Bagus Kuning untuk mengawal Radja Sigentar Alam.
7. Tuan Djunjungan, beliau juga merupakan ulama dari Arab yang datang ke tanah melayu (Swarnadwipa) untuk berkelana sambil menyiarkan agama Islam.
Dari makam-makam itu membuktikan bahwa Bukit Siguntang
merupakan tempat yang sangat sakral sehingga para bangsawan Palembang zaman
dahulu banyak yang dimakamkan di bukit tersebut.
(Sumber
: http://travel.detik.com | http://www.indonesiakaya.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar