Palembang History - Wisata
Sejarah Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Museum ini memiliki peninggalan
sejarah mengenai Palembang. Terletak di tepi sungai Musi, museum ini memamerkan
berbagai koleksi dari mulai arkeologi, etnografi, biologi, seni dan terutama
informasi tentang pengumpulan mata uang (numismatics) sampai studi atau koleksi
mata uang.
Di
museum ini, Anda bisa menemukan berbagai peninggalan sejarah dari mulai koleksi
foto prasasti Kedukan Bukit, patung-patung Buddha kuno dan Amarawati Ganesha,
serta berbagai sisa-sisa sejarah lainya termasuk yang berasal dari era
Sriwijaya.
Sultan
Mahmud Badaruddin II adalah penguasa Palembang sejak 1803 sampai 1821. Museum
ini pernah menjadi istana Kesultanan Palembang Darussalam. Awalnya disebut
sebagai Keraton Kuto Kecik atau Keraton Kuto Lamo, bangunan ini bersama dengan
Masjid Agung Palembang dibangun pada masa Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo
atau SMB I. Berbeda dengan bangunan lain dari era yang sama yang menggunakan
kayu, istana ini dibangun dengan batu bata.
Dengan
kedatangan Belanda pada abad ke-17, istana diduduki oleh tentara kolonial.
Selama perang Palembang pada 1819, Belanda mendaratkan 200 pasukannya yang
ditempatkan di Keraton Kuto Lamo. Setelah Sultan Mahmud Badadruddin II ditangkap
dan diasingkan, Belanda menjarah dan menghancurkan bangunan-bangunan di
Palembang, termasuk Keraton Kuto Lamo. Pada tahun 1823, Belanda mulai
merekonstruksi reruntuhan bangunan. Reruntuhan Keraton Kuto Lama, dibangun
kembali menjadi tempat tinggal komisaris Kerajaan Belanda di Palembang, Yohan
Isaac van Sevenhoven. Pada 1842 bangunan itu selesai dan secara lokal dikenal
dengan rumah siput.
Sejarah
memegang peranan penting akan keberadaan bangunan ini ketika Jepang tiba di
tahun 1940-an. Dengan Perang Dunia ke-2 yang berkecamuk di Pasifik, bangunan
bersejarah ini dimanfaatkan jepang sebagai basis militer mereka. Setelah
Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan tahun 1945, bangunan ini menjadi
pangkalan militer resimen IV Indonesia: Sriwijaya.
Sebagai
bangunan yang terlibat dalam begitu banyak peristiwa sejarah, museum Sultan
Mahmud Badaruddin II merupakan sebuah layar yang menjelaskan berbagai era dalam
sejarah. Siapkan kamera Anda untuk mengabadikan bangunan museum dan seluruh
keindahan sejarah yang terlihat dalam bentuk koleksi-koleksi berharga.
Museum
Sultan Mahmud Badaruddin II merupakan tempat yang sempurna untuk menjelajahi
sejarah Palembang. Dari era Sriwijaya, Kesultanan Palembang Darussalam, era
kolonial Belanda dan pendudukan Jepang hingga masa awal kemerdekaan Indonesia
semua disajikan dalam 368 koleksinya. Arsitektur bangunannya sendiri termasuk
unik karena merupakan kombinasi dari masa kolonial Belanda dan gaya asli istana
Palembang.
(Sumber : Dinas Kebudayaan
& Pariwisata Sumsel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar