Palembang History - Posisi makam
Sabokingking berjarak sekitar 500 M sebelah utara makam Gede ing Suro. Kompleks
Makam Sabokingking yang juga dikenal sebagai Situs Telaga Batu, lokasi
ditemukannya sebuah prasasti yang dikenal sebagai Prasasti Telaga
Batu. Secara administratif berada di Kelurahan Sungai Buah, Kecamatan Ilir
Timur 1, Kota Palembang. Secara astronomis berada pada titik S 02º58’24.1” E 104º47’24.3”.
Keberadaan
Makam Sabokingking telah diketahui sebelum masa Islam di Palembang, yaitu sejak
masa klasik pada masa Sriwijaya sekitar abad 7 Masehi. Hal ini didasarkan
adanya temuan prasasti Telaga Batu yang berdasarkan jenis aksaranya sejaman
dengan prasasti masa Sriwijaya. Selain itu bukti adanya peninggalan masa klasik
diindikasikan temuan 2 buah batu yang merupakan sasana atau tempat dudukan arca
atau prasasti. Salah satu asana tersebut terletak di dalam bangunan tertinggi
satu ruang dengan nisan makam Pangeran Seda ing Kenayan, sedangkan yang satu
berada di halaman bangunan di dalam pagar berdekatan dengan gapura paduraksa.
Unsur-unsur kepurbakalaan di Sabokingking berlanjut dengan pada masa
berikutnya, yaitu dengan adanya makam yang merupakan tokoh-tokoh awal
Kesultanan Palembang. Periodisasi yang diketahui dari tokoh-tokoh pendiri
Kesultanan Palembang yang dimakamkan di makam Sabokingking adalah awal abad
ke-16 Masehi.
Bangunan
kompleks makam Sabokingking dikelilingi air yang menyerupai pulau di tengah
danau. Bangunan makam dapat dituju dengan jalan semen yang menghubungkan
bangunan utama dengan daratan. Di depan bangunan terdapat gapura tembok
berbentuk paduraksa sebagai penghubung jalan dengan bangunan utama.
Kompleks makam
Sabokingking memiliki denah berbentuk empat persegi panjang dan merupakan
bangunan tembok beratap limasan yang didalamnya terdapat makam-makam dengan
bentuk lantai bertingkat. Bangunan makam terdiri dari 3 buah teras, dengan
perincian setiap teras ada yang memiliki cungkup dan tidak bercungkup.
- Teras pertama
Pada bagian
teras pertama dimakamkan tokoh seorang panglima besar Ki Mas Agus Bodrowongso
atau Ki Abdurahman yang terletak bagian paling bawah sebelah barat bangunan.
Selain itu terdapat makam para panglima yang kedudukannya lebih rendah
dibandingkan panglima yang dimakamkan di teras kedua.
- Teras kedua
Pada bagian
teras kedua terdapat 4 buah makam.
- Teras ketiga
Teras ketiga
merupakan teras yang tertinggi terdapat makam tokoh-tokoh penting yang
berjumlah 21 buah disusun dengan penempatan barat ke timur dengan arah hadap
utara selatan. Tokoh tersebut adalah :
– Pangeran
meninggal di Kenayan
Makam Halaman
di Kenayan terletak di tengah-tengah pemakaman diapit oleh Raden Ayu Ratu laut,
dan makam Sir Syed (Moh. Omar Al Bashir). Makam berdiri di atas alas / asana
unglen kayu. Makam makam dan membuat nisan. Makam yang terbuat dari kayu profil
tubuh berbentuk unglen yang memiliki kuil hiasan antefiks di sudut. Nisan
sebesar 2 dengan bentuk persegi panjang datar (tipe nisan Demak Troloyo). Pada
batu nisan itu adalah motif hias seperti sulur, bunga konstituen, berliku-liku,
medali.
– Raden Ayu
Ratu Sinuhun
Makam terdiri
dari jirat dan nisan. Jiratnya terbuat dari kayu unglen berbentuk mirip profil
tubuh candi yang dilengkapi hiasan antefiks di bagian sudut-sudutnya. Nisannya
berjumlah 2 buah dengan bentuk segi empat pipih (tipe nisan Demak Troloyo).
Pada nisan terdapat motif hias seperti sulur gelung, bunga ceplok, meander,
medalion.
– Tuan Sayid
(Moh. Umar Al Idrus)
Pak Sayid
dikenal sebagai guru di Halaman Kenayan. Makam berdiri di persegi panjang semen
budak. Makam makam dan membuat nisan. Makam yang terbuat dari balok kayu diatur
dalam baris unglen berbetuk persegi panjang. Nisan sebesar 2 unglen kayu dengan
bentuk persegi panjang datar (tipe nisan Demak Troloyo).
Pada batu nisan itu
adalah motif hias seperti tujuan, benang teratai, medali
Makam ketiga
tokoh di atas ditempatkan pada satu cungkup berdenah segi empat dengan
konstruksi tiang kayu. Tiang-tiang kayu berdiri di sebuah umpak terbuat dari
bata berplester semen. Di dalam cungkup terdapat hiasan seperti gerigi pada
bagian pelipitnya, pola sulur gelung.
Selain itu di pada teras ketiga
terdapat makam tokoh-tokoh antara lain : Raden Usman (Purbaya), Putri Sloko,
Fatimah Tussadiah, Panglima Moh. Akil, Raden Dendik, Jangsari, Raden Wancik
(Kuncung mas), Nyi Mas Ayu Rokiah Khasanah, Putri Perak, Tu Bagus, Jiro
Sentiko, Pangeran Ratu Pasarean, Pangeran Antasari (adik Sinuhun), Putri Ayu,
Putra Adi Kusuma, Ki Mas Gede Marta, Putri Cilik, Putri Menur.
(Sumber : http://kebudayaan.kemdikbud.go.id)
izin copas ya
BalasHapusBerharap dinas purbakala palembang juga berkonsentrasi melakukakan penelitian dan pengalian/excavasi di sekitar situs telaga batu yang nerhubungan dengan sriwinaya.
BalasHapus