Jumat, 12 Februari 2016

Makam Bagus Kuning



Palembang History - Kawasan Bagus Kuning di kawasan Plaju Palembang merupakan salah satu objek wisata di kota Palembang. Dari komplek perumahan hingga lapangan sepakbola situasi terlihat hijau membuat kesan teduh. Walaupun demikian, di satu bagian yakni makam Ratu Bagus Kuning Ma’a Ahluh Wa’ Shohabuh diyakini memiliki keramat. Membuat banyak masyarakat mendatanginya.

Pemandangan unik terlihat dari aktivitas monyet-monyet di sekitar makam yang bergelanyut di atas pohon-pohon bambu. Jumlahnya cukup banyak. Beberapa warga yang datang bersama keluarga ada juga yang sekedar memberi makan monyet ini dengan pisang. Tidak terlihat kesan liar. Monyet-monyet ini terlihat jinak ketika menggerubungi masyarakat yang memberi mereka makan. Selain itu, meski di luar pagar terhampar tanah luas yang menghijau, monyet-monyet ini tampaknya tertarik untuk berada di dalam sekitaran makam yang dikelilingi pagar beton.
Daerah ini terletak di Kecamatan Seberang Ulu II tepatnya di Kompleks Bagus Kuning Plaju. Merupakan Makam Ratu Bagus Kuning dan sampai saat ini masih dikeramatkan. Sebab menurut legenda, Ratu Bagus Kuning merupakan orang sakti dan sebagai penyambung risalah Rasulullah melalui para wali. Untuk menyebarkan agama Islam di daerah yang dikuasainya yaitu Kawasan Batanghari Sembilan pada abad ke XVI. Beliau mempunyai pengikut atau penghulu sebanyak 11 orang, yaitu:

- Penghulu Gede
- Datuk Buyung
- Kuncung Emas
- Panglima Bisu
- Panglima Api
- Syekh Ali Akbar
- Syekh Maulana Malik Ibrahim
- Syekh Idrus
- Putri Kembang Dadar
- Putri Rambut Selako
- Bujang Juaro

Ratu Bagus Kuning hingga akhir hayatnya tidak pernah menikah dan tidak pernah haid (tetap suci), selain itu kita dapat melihat monyet/kera jinak yang menurut cerita keturunan siluman kera yang pada waktu bertanding dengan Ratu Bagus Kuning mengalami kekalahan sehingga siluman kera bersumpah keturunannya akan menjadi pengikut setia Ratu Bagus Kuning. Hingga saat ini kera-kera tersebut ada dan jumlahnya tetap tidak kelihatan bertambah.


(Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar