Rabu, 10 Februari 2016

Monumen Penderitaan Rakyat




Palembang History - Pada masa awal kemerdekaan, tempat ini menjadi saksi sejarah terjadinya berbagai peristiwa, termasuk pernah dijadikan basis pertempuran lima hari lima malam melawan kolonial Belanda. Pembangunan museum ini dibiayai oleh APBD Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Selatan yang dilakukan secara bertahap, mulai tahun anggaran 1980/1981 sampai tahun 1987/1988.

Awal terjadinya Perang Lima Hari Lima Malam, 1 hingga 5 Januari tahun 1947 lalu, karena pejuang tidak berkenan Belanda menjajah kembali Indonesia, temasuk di Palembang usai proklamasi kemerdekaan. Awalnya sekutu datang untuk melucuti senjata tentara Jepang. Tapi dibelakangnya ada tentara NICA (Nederlands Indies Civil Administration) yang juga tentara Belanda dengan maksud menjajah kembali Indonesia termasuk Palembang. Inilah yang merupakan penyebab terjadinya Perang Lima Hari Lima Malam.
Perang Lima Hari Lima Malam mengakibatkan banyak para pahlawan yang gugur. Untuk mengenang para pahlawan tersebut maka dibangunlah Monumen Perjuangan Rakyat atau sering disebut MONPERA.

Ciri khas Monpera ialah bentuk museumnya yang unik, di bagian depan museum terpajang burung Garuda simbol kebangsaan Indonesia. Juga disisi lain Monpera terpampang relief yang menggambarkan suasana pertempuran lima hari lima malam di kota Palembang melawan penjajah Belanda.
Peletakan Batu Pertamanya dan pemancangan tiang bangunan pada tanggal 17 Agustus 1975 dan diresmikan pada tanggal 23 Februari 1988 oleh Menko Kesra Alamsyah Ratu Perwira Negara. Didalam Museum ini kita dapat melihat berbagai jenis senjata yang dipergunakan dalam pertempuran tersebut termasuk berbagai dokumen perang dan benda-benda bersejarah lainnya. Pengelolaan museum ini berada di bawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang.

(Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar