Selasa, 16 Februari 2016

Masjid Lawang Kidul




Palembang History - Menurut catatan sejarah, Masjid Lawang Kidul dibangun di atas tanah seluas 2.104 meter persegi yang diwakafkan oleh ulama Palembang kharismatik Ki. Mgs. H. Abdul Hamid bin Mgs. H. Mahmud alias K. Anang.

Ki. Mgs. H. Abdul Hamid dikenal sebagai Kiai Merogan. Sebutan ini karena aktivitas dakwah Kiai Merogan banyak dilakukan di kawasan muara Sungai Ogan, salah satu anak Sungai Musi yang terletak di Seberang Ulu, Palembang.


Menurut catatan sejarah, Masjid Lawang Kidul dibangun di atas tanah seluas 2.104 meter persegi yang diwakafkan oleh ulama Palembang kharismatik Ki. Mgs. H. Abdul Hamid bin Mgs. H. Mahmud alias K. Anang.
Ki. Mgs. H. Abdul Hamid dikenal sebagai Kiai Merogan. Sebutan ini karena aktivitas dakwah Kiai Merogan banyak dilakukan di kawasan muara Sungai Ogan, salah satu anak Sungai Musi yang terletak di Seberang Ulu, Palembang.

Sebelum masuk masjid, ada baiknya terutama bagi pengunjung perempuan agar menutup aurat (mengenakan jilbab). Himbauan ini berdasarkan plang bertuliskan “Kawasan Menutup Aurat” di area halaman masjid.

Ada sebuah prasasti bertuliskan informasi mengenai masjid yang berdiri tersebut di atas tanah wakaf Kiai Merogan terletak di depan masjid. Kemudian masuk ke pintu di sebelah utara, ada sebuah informasi bahwa bangunan Masjid Lawang Kidul direnovasi (bangunan tambahan) yang dimulai pada 7 Januari 2008 s.d 20 Juni 2012 dari sodaqoh muslimin muslimat.


Saat masuk ke dalam masjid, sentuhan arsitektur kuno masih tampak dipertahankan. Beberapa tiang yang tinggi terbuat dari kayu dan tambahan kaki pondasi diperkuat dengan cor semen dilapisi keramik agar kokoh. Seluruh lantai masjid dipasang keramik yang tampak menawan dan mengkilap.
Pada mimbar interior ukiran khas Palembang yang diberi warna keemasan pada bagian tepi anak tangga dan atasnya. Pada bagian kusen dan pintunya tampak mempertahankan gaya arsitektur pada jaman dulu. Atap genting masjid berbentuk Limas menyerupai sejumlah masjid kuno yang ada di Kota Palembang, seperti: Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II dan Masjid Kiai Merogan di Kertapati, Palembang.

(Sumber : hellopalembang.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar